gue nggak suka ama perubahan
gue nggak suka chiki sekarang rasanya kaya tai kecoa. padahal chiki jaman gue esde dulu enak banget, apalagi yang rasa jagung bakar. gue tergila gila ama chiki rasa jagung bakar ampe gue berencana mau kabur kawin maraton ma chiki rasa jagung bakar.... -_-" oke... gue becanda gue nggak separah itu
gue nggak suka ma suara pengamen prempatan pasar raya sekarang yang kayak suara supir angkot nahan eek. ditambah teknik main musiknya asal asalan, bikin gue nggak nafsu ngerogoh kantong. bandingan aja ama pengamen dulu yang sebagian besar(gue nggak nyebut semuanya loh) kayak titisan iwan fals
gue nggak suka gue bakalan kulah. jadi anak sma tu enak. nggak ada yang namanya beban idup. sekarang orang orang sekeliling gue penuh dengan ekpektasi sedikit berlebihan, kaya kucing berharap semua anjing keracunan e coli
tapi gue juga suka perubahan. gue melakukan beberapa perubahan pada puisi puisi asal asalan anak anak di majalah ino lama gue :), dan beginilah hasilnya...
karya angel* (namanya disensor dikit demi masa depan bocah ni ndiri)
pengarang hebat benar dirimu
menjadi
pengarang kau sunggu sabar
menunggu
dirimu sangat percaya diri
meskipun karyamu
pengarang sungguh besar jasamu
tampamu
siapa yang akan memba
karya rand*
waktu aku sakit
dengan baju putihmu
aku
dokter...
kau
untuk menyembuhkan penyakitmu
dokter...
baju
pekerjaanmu sunguh
oh...dokter...
ku ingin sepertimu
guruku
karya dier*
pagi itu kau jemput kami
senyum
menyimpan makna mengandung arti
hari-hari telah kami lalui
karna kau
kau tebarkan
tampa pilih kasih, tak pernah keluh kesah
untuk kami, generasi penerus
karya nabil*
didepan rumah kami ada
selalu sibuk dan
hilir mudik orang entah dari mana
membawa tas dan kamera
banyak
itu ciri yang kulihat dari mereka
begitu menarik dunia ini rupanya
apalagi ketika
ketika
mereka melompat ke depan mencari lagi
dan kelelahan ketika selesai
mengapa kau hidup demikian?
bahagiakah engkau dengan hiruk pikuk itu?
rasanya lebih senang seperti diriku
yang masih sempat nonton sambil minum susu
NB: maaf kalo postingan ni agak menyinggung profesi dan estetika, gue cuma iseng dan lucu lucuan aja
yang memberi obat bukan dokter, tapi APOTEKER. tolong hargai profesi kmi :(
ReplyDeleteanak ingusan yang ngirim ke ino tu dong yang dimarahin. jangan saya dong mbak mbak farmasi
ReplyDelete