Aku dan Ambisiku

Aku bertualang dengan fikir ku
Melangkah dengan kaki ku
Mendengar dengan batin ku
Berteriak dengan semangat ku

Aku lurus
Jujur dengan hati
Tulus dengan jiwa
Iklas seluruh raga

Takkan kubiarkan kau
Membuatku tersesat

Bersiaplah
Kaulah yang kan kujerat
Kukaitkan pada jejak ku

Bersabarlah
Sebentar lagi
Hanya sepuluh tahun lagi

Saksikanlah
Aku akan menguasai bumi

Sanji, The Normal Human Being | One Piece Chapter 840

Chapter one piece minggu ini agak kurang menyenangkan

Don't get me wrong, gue selalu suka baca One Piece. Cuma setelah baca chapter 840 kemaren perasaan gue jadi nggak nyaman.

Gue kasian ama Sanji.

Nggak nyangka gue, masa lalunya kelam gitu.

Anak yang nggak diharapin oleh seorang keluarga bangsawan.

Trus bokapnya dengan tega ngenyekap Sanji di dungeon dengan wajah tertutup topeng besi.

Gue jadi inget film jadul dulu yang gue tonton. Gur lupa judulnya. Ceritanya tentang pamgeran kembar. Yang satu jadi raja lalim, yang lain dibuang kedesa dengan dipasang topeng.

Serba salah jadi Sanji. Eh, maksud gue nggak ada salahnya jadi Sanji. Jadi manusia normal aja kok salah.

Keluarga Vinsmoke aja yang kaga beres. Mungkin cuma Raiju yang rada waras.

Ngomong2 soal Raiju, gue punya firasat kayaknya doi yang ngebebasin Sanji dari penjara Vinsmoke.

Kejutan di chapter ini, ternyata bokap Sanji punya hubungan dengan Vegapunk.

Encer abis otaknya bokap Sanji. Pantes aja Germa 66 punya senjata2 canggih dan ditakutin. Plus tentara2 clon kayak empire di star wars.

Suplai Rendah namun Demand so Freaking High

Gini dah ya kehidupan dikebun.

I wanna talk about girls. 

Ditempat pelatihan ini cewenya hanya 10. 

Kebayang dong, yang gue liat batangan aja semua. 

Mana batangannya serigala semua. Everyone try to impress that group of girls. 

Cape dah.

Kalo bahasa ekonomi ni pasar monopoli. Suplai yang minim, demand yang bejibun, wajarlah harganya naik.

Ini bisa berefek pada penurunan kualiti.

Perlu operasi pasar nih, buat nurunin harga. 

Sekaligus ngekalibrasi ulang standar quality.

Njir jak, bahasa lu. Udah serasa pengamat ekonomi metro aja lu.